Antara sukses dan kematian

Segala sesuatu yang di bawah langit pasti berubah. Hanya satu hal yang tetap sepanjang masa, yaitu perubahan itu sendiri. Semua orang sudah mahfum dengan perkataan ini. Tetapi, tidak semua paham bahwa setiap perubahan selalu datang sambil bergandengan dengan seabrek peluang atau pilihan.Terkadang ada yang menganggap bahwa tak perlu kita berusaha yang maksimal, toh pada akhirnya kita selalu gagal, paradigma seperti itu hanya terdapat pada orang-orang yang mudah mengeluh, mudah putus asa, mudah frustasi, lain halnya dengan orang yang selalu di sertai sifat yang tegar menerima kegagalan, sabar, karena mereka menganggap kegagalan itu adalah awal dari sebuah kesuksesan.
Kini banyak orang yang berjuang keras untuk menuju sebuah cita-cita, terkadang tak kenal siang ataupun malam, benar-benar berkeinginan untuk maju, berkeinginan untuk sukses, hal itu sepertinya menjadi prioritas utama dalam kehidupannya, kita lihat contoh seseorang pencari ilmu yang hampir putus asa yaitu ibnu hajar atqolani saat dimana dia mau pulang ketika itu istirahat dan merenung sendiri atas keputusasaannya dimana dia tidak seperti teman-teman lainnya yang sangat dedel otaknya, suatu ketika dia dikejutkan dengan air yang terus menetes diatas sebuah batu, fikirannya ketika itu memikirkan betapa batu yang sangat keras seperti itu dapat terkalahkan oleh tetesan air, sejak saat itulah ibnu Hajar mengubah sikapnya dengan selalu berusaha dengan giat meraih apa yang ingin dia gapai, hingga akhirnya dia menjadi seorang alim yang namanya tetap abadi meski jasadnya tertidur rapi di alam sana.


Kunci kesuksesan yang paling utama adalah dengan ilmu, kesabaran , ketabahan, dan senantiasa banyak berdoa. Sebagai mana Nabi bersabda “ Barang siapa yang pingin sukses dunia adalah dengan ilmu, barang siapa yang pingin sukses akhirat adalah dengan ilmu, dan barang siapa yang pingin sukses dunia dan akhirat adalah dengan ilmu"

Kita patut menghargai orang - orang yang memanfaatkan waktunya untuk terus bekerja dan berusaha dengan niat yang tulus karena Allah, dan merasa kasihan bagi orang - orang yang malas dalam segala hal, yakinilah Allah mencintai orang-orang yang senantiasa mau berusaha dan Allah membenci bagi orang - orang yang malas dan selalu berpangku tangan.

Orang yang sukses dalam segala bidang adalah orang yang senantiasa tahan dengan ujian apapun yang dihadapinya, percaya akan kemampuan dirinya dan senantiasa bijak akan kesalahan dan kekurangan orang lain. Begitulah mestinya diri kita. Jangan sampai kalah bersaing karena menghindari perubahan dan tidak melihat peluang.

Dipublikasikan di majalah al-roudloh cairo mesir

By:sang kumbara


0 komentar:

Posting Komentar